Perjuangan Hidup di Negri Sebrang

2015/5/30 / Lezca Supandi / Perjuangan Hidup di Negri Sebrang / Indonesia 印尼 / Agensi

21 November 2005 adalah hari penerbangan pertama Saya ke Taiwan.
   Saya datang Jauh dari Indonesia ke Taiwan dengan Naik pesawat dengan jarak tempuh sekitar ±5000km dengan lama waktu perjalanan 5 jam.
   Tujuan Saya datang Ke Taiwan untuk bekerja dengan harapan bisa merubah nasib keluarga di Kampung.

  Di Taiwan Saya bekerja sebagai Perawat Jompo, dengan kontrak kerja 3thn lamanya.
Selama waktu 3thn Saya habiskan bersama Akong dan Ama (Kakek dan Nenek) tanpa Libur seperti yang lain.
Kini Taiwan sudah seperti Negara ke~2 Bagi Saya
karena Saya bekerja disini sudah memasuki Thn ke~9.
Dan Bahasa Mandari, Tai'I dan Khejiawa sudah menjadi bahasa kedua bagi Saya karena ke tiga bahasa tersebut merupakan bahasa sehari~hari yang Saya gunakan Selama Saya berada di Taiwan.
Dan rumah majikan sudah seperti rumah kedua Saya selama Saya hidup di Taiwan, dan saat Saya Jauh dari keluarga Saya, keluarga majikan pun sudah menjadi bagian dari keluarga Saya sendiri  selama Saya jauh dari keluarga sendiri (di Indonesia).

Begitu banyak Ilmu, pengalaman dan Pelajaran yang Saya dapat Selama Saya bekerja di Taiwan.

  23 November 2005 adalah hari pertama Saya datang dan bekerja di rumah Majikan pertama.
Shinju adalah tempat pertama kali Saya tinggal selama bekerja di Taiwan. Di Shinju Saya menjaga seorang Akong (73Thn) Dia suka mabuk. Selain jaga Akong Saya pun harus Masak buat Ke~3 orang pegawai di bengkel mobil majikan.
Alhamdulillah kudua majikan Saya Begitu baik Dan sayang Sama Saya.
Pertama tinggal di majikan Saya belajar Bahasa dengan gerakan tangan karena Saya tidak bisa ngomong, maklum di (PT.tempat Saya ditampung) Saya cuma 2 bulan langsung terbang.
tiap hari nangis karena Kangen keluarga, setiap lihat anak~anak seumuran Saya main dan jalan~jalan Sama kedua orang tua nya hati Saya sedih Sakit inget orang tua di rumah.
Namun Saya beruntung karena mendapatkan majikan yang begitu baikdan sayang sama Saya dan kebetulan majikan Saya  tidak punya anak.
Dikala rasa tidak betah dan rasa ingin pulang datang Saya selalu berkata dan menanamkan kata dalam hati untuk bisa selalu sabar dan kuat demi keluarga, Saya gak boleh nangis karena 3 thn itu tidak lama"".
Itulah kata~kata penguat dan penyemangat saya.

Walau waktu itu Saya baru umur 13thn tpi saya yakin kalau saya bisa dan mampu tuk bekerja di sini.
Saya ingat begitu susahnya Perjuangan yang  telah saya lalui untuk bisa terbang Ke Taiwan.
dan Saya pun tidak mau membuat orang tua kecewa dan malu, dak tidak mau buat beban utang lagi.

Saya selalu ingat Perjuangan sewaktu di PT dulu, Begitu ingat ketika Saya harus tertangkap polisi karena masih di bawah umur sampai harus menginap di dalam sel penjara layaknya seorang penjahat.
saya pun selalu ingat Do'a dri orang tua, karena dulu tidak mudah mendapatkan ijin dari mereka.
Ingat berapa banyak Uang yang sudah saya keluarkan untuk membuat surat~surat palsu karena uang tersebut hasil susah payah Mamah meminjam kesana kemari.
Yang paling Saya ingat waktu Saya harus tidur di penjara Cipinang Jakarta Barat karena tertangkap polisi Karena Tkw di bawah Umur.
Saya ingat waktu di Bandara Soekarno Hatta waktu Saya masih dikejar polisi Dan Ke~6 teman Saya harus tertangkap dan dipulangkan Ke Kampung cuma Saya yang lolos bisa terbang sapai Taiwan.
Semua pengalaman itu yang membuat Saya bisa bersabar dan bertahan sampai sekarang.

Hari demi hari saya lewatkan dengan bekerja, sampai tidak terasa tiba waktunya saya menerima gaji pertama.
Bangga yang saya rasakan waktu itu karena mempunyai majikan yang sabar dan mau mengajari Saya sampai Saya bisa menerima gaji.
Terimakasih Laupan Laupaniang.

Karena gaji pertama masih sedikit, maka Saya simpan dulu untuk menunggu gaji selanjutnya sampai semua gaji Saya kumpulkan bisa cukup untul dikirim ke Indonesia.
Waktu berjalan begitu cepat sampai baru beberapa bulan Saya disana sudah memasuki Hari Imlek atau Konien (過年).
Diwaktu Konien orang~orang cina ternyata mempunyai adat dan teradisi yang hmpir Sama dengan orang Indonesia. Namun tetap agak sedikit berbeda.
bedanya di Konien mereka pada pakai Baju baru warna Merah dan bagi~bagi Hong Pao 紅包 (Amplop merah yang berisikan Uang).
Saya pun menunggu dikasihnya hung pao, karena kata kakak~kakak senior Saya kalau Konien Kita pasti dikasih hung pao.
Alhamdulillah saya pun dikasih banyak hong Pao Sama keluarga majikan dan anak~anak nya akong.
Bahagia sekali ☺ sampai dalam hati berkata ""Alhamdulilla tinggal nunggu lagi tahun depan"".

Hari demi hari pun Saya jalani sampai tidak terasa sudah memasuki bulan maret.
Suatu sore tepatnya Tanggal 14 Matet 2005 , jam 4 sore  seperti biasa Saya masih istirahat namun kali ini berbeda tiba~tiba Laupaniang menggedor~gedor pintu kamar Saya dan memanggil~manggil Saya untuk cepat ke luar. Saya kaget, dan saya keluar dengan wajah ketakutan menghampiri Laupan dan Laupaniang yang sedang duduk di ruang tamu nonton TV. dan tiba~tiba Laupaniang ngomel~ngomel dengan wajah yang marah.
Saya takut dan bertanya~tanya didalam hati "" punya salah apa saya ini ??""

Laupaniang : Udah sore masih tidur aja, kamu gk tau sekarang jam berapa ?

Saya : sekarang mau jam 4,
(Dalam hati Saya merasa aneh karena biasanya Saya jam 5 baru bangun karena tiap hari jam 3 lebih baru beres).

Laupaniang : kamu tau gk sekarang hari apa Tgl berapa dan Bulan apa,?
Sambil nunjuk Ke kalender.

Saya : Tgl 14 Bulan Maret Hari kamis.
(Dalam hati Saya bertanya ada apa dengan Bulan Tgl dan Hari)

Laupaniang : Benar, Maka dari itu kamu cepet mandi siap~siap.

Dan dan tiba~tiba Laupan dan para pegaWai menghampiri Saya  dan  pada nyanyi dan bawa Kue Ulang Tahun (蛋糕)
Mereka menyanyi : (祝你生日快樂,祝你生日快樂,祝你生日快樂…祝你生日快樂…) lagu yang mereka nyanyika unutuk saya (Lagu Ulang Tahun)
Dan sore hari nya mereka mengajaku main ke Taipe.
Saya dan keluarga majikan pun jalan~jalan rame ke Taipe.

Alhamdulillah .. lama semakin lama tepatnya di Bulan April bahasa mandarin Saya semakin lancar dan paseh, bukan hanya itu.. Saya merasa lebih bangga lagi karena di ahir bulan April Saya pun bisa baca tulis mandarin (Saya belajar dengan melihat TV).
dengan bisa ngomong bahasa mandarin Saya lebih merasa bangga lagi karena dan lebih lebih Bahagia dan betah Saya disana karena walau pun Saya hanya seorang pembantu disana tapi mereka tidak pernah memandang Saya sebelah mata, dan memperlakukan Saya sebagai pembantu, melainkan sebaliknya Saya diperlakukan layaknya keluarga mereka sendiri.
Karena kebaikan dan perhatian mereka maka perlahan Saya pun merasa lebih betah dan tidak sering menangis lagi dimalam hari.

Sekitar 2 thn lebih Saya di sana. Tapi akong tetap saja tidak berubah Dia tetap suka minum arak.
Suatu sore akong pergi main kerumah temen nya, tepatnya jam14.00 akong berangkat.
Dan jam 16.00 sore ada seorang tetangga berteriak memanggil Saya : Mei~mei (Begitu semua orang di Taiwan memanggil Saya).

Tetangga : Mei~mei cepat keluar Akong kamu muntah darah

Saya pun segera keluar dan membawa akong masuk. Kasihan akong Dia muntah banyak darah, Saya pun segera lapor Laupaniang karena waktu itu cuma Laupaniang yang ada di rumah.
Sayang begitu sayang...
Laupaniang berkata : Gak papa biarin saja dia susah dibilangin biarkan saja biar dia tau rasa.
Begitu ucap Laupaniang ke Akong (Mertuanya sendiri).

Saya tidak bisa berbuat apa~apa Saya hanya nangis lihat akong yang muntah~muntah bahkan muntah darah.
Sampai sore hari jam 17.25 akong muntah semakin banyak.. 1 ember (lese thong) YAng besar dan semuanya darah.
Sampai tidak tega melihatnya ahirnya Saya Tlp Laupan yang tidak ada dirumah.
Laupan pun menyuruh Laupaniang untuk bawa akong Ke Rumah Sakit. Ahirnya Saya bawa akong naik Mobil Ambulan Ke Rumah Sakit dan Laupaniang menyusul. Tiba di Rumah Sakit akong pun tidak terselamatkan karena darah yang keluar Begitu banyak.
Saya merasa benci Sama Laupaniang yang tega membiarkan akong Selama hampir 2 jam. Hingga ahirnya nyawa akong tidak terselamatkan.
Tapi Saya tidak bisa berbuat apa~apa dan Saya pun lebih memilih diam tidak Mau menceritakan kepada siapapun termasuk Laupan karena bagaimna pun Laupaniang Begitu baik pada Saya.

""Pelajaran buat semua teman~teman khusus nya laki~laki jangan lah minum alkohol dan mabuk~mabukan karena itu tidak baik untuk kesehatan Kita dan bisa menyebabkan kecanduan dan kematian ahirnya""

Akong pun dibawa pulang kerumah terus dihias layaknya seorang pengantin dipakaikan Emas dan dipakaikan cincin~cincin.
Subhanallah baru Kali ini Saya menyaksikan sendiri teradisi orang Cina jika Mau memakamkan mayat dan bukan dimakamkan melainkan akan dibakar nntinya.
Akong pun dimasukan Ke Dalam peti yang seperti peti E's dan di sembayangi dirumah Selama 40 Hari.
Setelah sembayangan akong selesai Saya pun harus pindah majaikan Dan harus berpisah dengan keluarga di Shinju.

Alahmdulillah Saya tidak menunggu ditempat Agensi melainkan saya Langsung pindah Ke Huko masih tetanggaan Sama Shinju.

 Di Huko kali ini Saya jaga Ama (Nenek).
Dan lebih banyak lagi pengalaman yang Saya dapatkan dari yang susah, senang, sedih, pait Dan manis.
Disana Saya lebih bebas karena tinggal di Kampung jadi rasa kebersamaan sesama tetangga lebih terasa di banding waktu tinggal di Shinju.
Di Huko Saya banyak teman Dan bisa keluar main bersama teman2. Karena Saya cuma jaga Ama (Nenek) yang masih sehat tapi hobby nanam sayuran. Saya cuma bantuin nanam sayur Dan nemanin Ama.
Majikan pun ngasih kebebasan Dalam bermotor, Saya sering main~maim bareng teman~teman, Saya pun suka memancing karena rumah Saya dipinggir sungai.
Baru pertama disini saya main~main bebas bareng teman~teman, tapi banyak keganjilan yang Saya lihat diluar sana.. banyat teman~teman sesama TKW yang berbuat seronoh Subhanallah ternyata kebebasan di Taiwan ini Begitu bebas.

Tidak terasa waktu pun Begitu cepat berlalu waktu kepulangan pun tiba. 3 Thn sudah Saya di Taiwan dan Alhamdulillah majikan yang di Shinju juga masih sering menjenguk Saya dan di waktu kepulangan Saya pu beliau datang untuk mengucapkan Selamat jalan sampai ketemu dengan keluarga di Rumah.
Mereka Begitu baik mungkin karena mereka tau Saya masih kecil (14 thn) dan karena mereka tidak mempunyai anak.

Tamat sudah kisah Saya Selama 3 Thn di Taiwan dan Saya balik ke Indonesia Tgl 11 November 2008.

Pertama samapai di rumah Saya di sambut hangat oleh semua keluarga karena rasa rindu mereka  yang begitu amat dalam, Peluk hangat dan cium mereka begitu mengharukan hati saya. Apalgi Saat melihat dan bisa memeluk kembali kedua orang tua yang dulu tidak mengijinkan Saya untuk berangkat Ke Luar Negri karena umur Saya yang masih begitu kecil, membuat Saya sedih dan tidak mau melepas mereka.
Bapak memeluk dan mencium Saya dan Mamah pun memeluk dan mencium Saya Sambil mengatakan :
     ""ini rumah kita yang baru ini hasil jerih payah kamu Selama bekerja di Taiwan, kamu berhasil nak, kamu berhasil mewujudkan impian kamu, impian mamah dan impian Kita semua""

Saya hanya bisa mengucap Alhamdulillah.

Subhanallah... puji syukur kepada Allah SWT  Alhamdulillah karena Allah SWT sudah memberikan kelancaran dan kemudahan serta berkah sehingga hasil kerja keras Saya tidak sia~sia dan bisa mewujudkan impian Saya dan keluarga yang ingin punya rumah layak seperti orang lain.
Terimakasih ya Allah Engkau telah merubah nasib hidup keluarga Hamba.
Dulu keluarga Saya selalu di Hina dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat setempat karena orang yang miskin dan tidak punya rumah serta banyak hutang.
Tetapi Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada mereka yang telah menghina Saya, karena hinaan mereka itu Adalah do'a untuk saya sehingga Saya bisa menjadi seperti sekarang ini, semua berkat orang~orang yang telah membenci keluarga Saya. dan sehingga saya juga bisa membanggakan kedua orang tua dan bisa menjadi contoh buat anak~anak muda untuk jangan takut bekerja Ke Luar Negri karena orang Luar Negri juga baik dan saling menghormati.

  Cuma satu bulan lebih Saya istirahat di rumah, dan memutuskan diri untuk berangkat lagi ke Taiwan.
Saya masih menggunakan jasa PT yang Sama,
Kini saya mendaftar untuk yang Ke~2 kalinya.
Hampir 4 bulan lebih Saya menunggu di PT Namun bisa pulang pergi, dan ahirnya terbang Ke Taiwan lagi tepat di 25 Mei 20009

25 Mei 2009 Saya terbang untuk yang Ke~2 dan kali ini Saya dapat tempat Kerja di Taichung, jaga Yeye dan Nai~Nai (Suami Istri) kali ini majikan Saya Seorang Dokter Jantung dan dia Adalah kepala Rumah Sakit (院長) dan mereka bukan orang Taiwan melainkan orang Cina yang tinggal di Taiwan.
Pertama mau kerja disana Agensi membawa Saya Ke Mall dan membelikan Saya banyak Baju bagus, dan Agensi bilang pada Saya kalau Kerja disana harus rapih Cantik dan wangi karena mereka keluarga terpandang.

Di Taichung Saya tinggal di apartemen bersama Yeye (93 Thn) dan Nai~nai (91 Thn).
pekerjaan Saya disana Masak, mandiin dan nemanin mereka. Mereka sangat baik dan sayang pada Ku, Tapi Nai~nai cemburuan. Setiap Kali Saya mandiin Yeye, Nai~Nai selalu mengawasi di depan pintu
Sedangkan Yeye Dia orang nya galak dan suka jalan~jalan.
Saya sering pergi jalan~jalan sama Yeye, Sedangkan Nai~nai lebih suka dirumah.
Tinggal dirumah orang Kaya dan terpandang ternyata lebih dihormati orang itu yang Saya rasakan Selama Kerja disana.

""Ternyata beanar Manusia itu selalu menilai orang dari harta, semakin banyak harta yang Dia punya Maka semakin besar derajat dan lebih di segani banyak orang""
Subhanallah...

Saya Kasihan Sama Yeye Nai~nai mereka banyak harta tetapi kurang kasih sayang dari anak~anaknya karena semua anak dan cucu nya adalah orang~orang sibuk.
Sehari~hari mereka selalu berdua di dalam apartemen dan satu minggu sekali anak~anaknya baru nelepon.

""Banyak harta kurang kasih sayang ternyata tetep tidak bahagia, Begitu pentingnya kebersamaan bareng keluarga itu amat sangat penting dalam hidup yang tidak ternilai rasa bahagianya""

""Inget kawan luangkan lah waktu anda untuk berkumpul bareng keluarga, orang tua dan anak~anak Anda, Jika nanti kalian sudah pulang.
Teleponlah setiap ada waktu luang biar walaupun Kita jauh tapi tetep terasa dekat bersama mereka""

Suatu malam penyakit Jantung Yeye kambuh Saya pun langsung telepon 119.
Sampai di Rumah Sakit Taichung yeye ternyata Jantung nya bengkak dan harus di larika Ke UGD, Setelah keluar di UGD yeye masuk (cauKu fing bang).
Selama Sakit gak ada satu pun anak yang menjenguk,karena mereka pada di Luar Negri.
Wang Yuen Chang anak yeye yang jadi direktur Rumah Sakit itu pun sendiri tidak datang Begitu pun menantunya karena mereka di Taipe.
Hanya Saya sendiri yang merawat yeye dengan harus bolak~balik Rumah Sakit dan rumah karena di rumah masih ada Nai~nai yang Haru Saya rawat pula.
Cuma Tung pepe (supir peribadi majikan), Kao Ai (Tukang beres~beres Kantor majikan), dan semua sekertaris majikan.

Waktu Nai~nai Sakit pun mereka tetep Begitu... tidak ada yang datang menjenguk kedua orang tua apalagi disaat mereka Sakit masuk Rumah Sakit.
Nai~nai tidak bisa buang air kecil sendiri, mainkan harus di bandu dengan (Tao niau pakai selang).
Pertama belajar Saya gugup dan takut karena melihat susternya sendiri yang gagal memasukan selang kedalam lubang kencing sehingga membuat miss V Nai~nai berdarah.
Tapi Alhamdulillah Setelah saya pelajari dan Saya coba ternyata Saya bisa dan tidak membuat Nai~naI merasa Sakit.
Saya Bantu Nai~nai setiap 6jam 1Kali buang air kencing itu Saya lakukan Selama hampir 2 Thn.

Yang Saya lihat dari keberangkatan kedua ini bahwa :
- Banyak Uang tidak menjamin Bahagia, karena yang yeye Nai~nai rasakan seperti itu.
-Ternyata orang Taiwan pada panjang Umur dengan bergantung Ke Obat~ obatan, sampai Jantung pun di tanam pakai batre, Beda dengan orang Indonesia.
-Ternyata banyak Uang dan semakin tinggi derajat manusia Maka lebih dipandang dan dihormati orang lain.

Yeye dan Nai~Nai Begitu baik pada Saya, banyak nasehat~nasehat yang mereka berikan pada Saya, mereka selalu mengajari Saya untuk berbaik hati, rendah hati dan tidak sombong.
Yeye pun banya mengajariku bagaimana cara bersopan santun yang baik kepada semua orang khususnya adat~adat dI cina.

3 thn sudah Saya disana dan Saya pun harus pulang Ke Indonesia.
Saya pulang di Tgl 11 Mei 2012.
ketika saya pulang, saya tidak ada niat lagi untuk kembali Ke Taiwan, sehingga waktu itu Saya gak mau balik lagi Ke rumah mereka.

Kebaikan mereka tidah hanya waktu Saya di Taiwan, Setelah Saya pulang Indonesia pun mereka masih sering menelepon Saya dan sering mengirimi Saya uang.
Subhanallah... Begitu baiknya mereka.

Akan Tetapi Allah berkehendak lain.
Setelah sampai diIndonesia ternyata saya kembali pengen berangkat lagi ke Taiwan.
dan saya pun masih tetap untuk memilih PT yang Sama untuk keberangkatan yang Ke tiga kalinya ini.

14 April 2013, hari penerbangan Saya Ke Taiwan untuk yang Ke~3 kalinya.
Taitong Adalah kota ke~3 Saya tinggal di Taiwan, disini Saya menjaga seorang Akong (88 thn), punya penyakit kencing manis (Thang niao phing).
Kami tinggal berdua di toko majikan yang ada di Taitong. Sedangkan majikan tinggal di Kuan San.
Akong punya 9anak (5 laki~laki, 4 perempuan), Saya tinggal bersama anak no 4, Tapi ank no 2 dan 3 yang ngegaji Saya.
Disini agak sedikit ribet karena anak~anak akong yang lain tidak akur dengan anak yang no 4 ini yang jadi majikan Saya.
Saya disini gajian selalu telat, harus nya Tanggal 15 Saya gajian akan teteapi selalu telat sampai Tanggal 25 bahkan sampaI Tanggal 3.
Mereka pun selalu menceritakan kebaikan dan kekayaan masing~masing. Mereka pun sombong.
Benar~benar keluarga aneh.
Kegiatan Saya sehari~hari pagi bangun sarapan terus jalan~jalan Sama akong ke Taman lalu main keruamah anak yang ke-2

Suatu hari majikan Saya yang tinggal di Kuan San bilang :

Majikan :  seminggu Lagi Kita pindah Ke Kuan San karena Saya beli rumah baru dan gede.
Saya : Ia

Saya sedikit tidak senang nau pindah karena majikan Saya ini cerewet. dan istri Dia pun orang Vietnam.
Namun waktupun berjalan begitu cepat sehingga tiba waktu kepindahan Kami Ke Kuan San (關山).
Hari pertama Kami pindah itu di bulan September dan kebetulan pas ada Tai Feng (颱風).
Tega sungguh tega... Saya pikir pindah itu kerumah yang benar~benar udah layak untuk di tempati. Tapi ternyata tidak !
Majikan Saya ternyata beli rumah tua yang sudah lama tidak di tempati, dan rumah itu masih kotor sekali Kami sudah di jemput untuk pindah Ke rumah itu, tadinya Saya pikir mereka membawa Kami hanya untuk melihat~lihat saja, tetapi tidak... mereka membawa Kami kesana dan sekalian tinggal disana karena istri majikan tidak mengijinkan kami tinggal bersamanya dulu dirumah kontrakannya.
Sedih, takut, sebel dan marah yang Ku rasa Saat itu karena harus tinggal dirumah yang Sama sekali tidak pantas dihuni. Serasa Saat uji nyali Saya waktu itu, kotor nya rumah, banyaknya debu dan sarang laba~laba didinding, ditambah suara angin topan yang begitu kencang seperti suara anak bayi yang sedang nangis dan ditambah suara rintikan hujan yang Begitu deras.

Coba bayangkan teman~teman betapa menderitanya Saya dan akong malam itu tidur dirumah hantu seperti itu !

Dua minggu Saya disana majikan mulai ngangkut barang~barang untuk pindah Ke sana, dan Alhamdulillah diaa nyuruh Saya untuk bantu ngangkut barang dan tidak nyuruh orang laen untuk Bantu.
Selama 4 bulan lamanya Saya ngangkut semua barang~barang yang ada dirumah lama untuk dipindah kerumah baru, dari lantai 3 rumah lama turun ke lantai 1 di angkut Ke rumah baru diturunin dari Mobil dan di bawa Ke lanati 4. Dari mulai barang kecil hingga barang gede seperti ranjang kulkas dan mesin cuci hanya Saya dan majikan laki~laki saja dan semua itu dilakukan setiap hari dari mulai bangun tidur jam 5 sampai malam jam 12.
Majikan berangkat Kerja Saya sendiri yang ngangkut barang~barang kecil seperti bangku~bangku kecil perabotan rumah lainya.

Setelah pindah ke rumah baru majikan Saya nyuruh istrinya belikan baju baru buat Konien untuk Saya, tapi ternyata isrtinya malah marah2 dan menuduh Saya ada hubungan Sama suaminya.
Subhanallah... Sakit sekali perasaan Saya waktu itu kebaikan~kebaikan Saya dibalas dengan kata~Kata yang amat sangat menyakitkan.
Tapi Saya tidak pernah membencinya tetapi Saya masih tetap membantunya.
istrinya itu dari awal tidak pernah suka Sama Saya, Saya pernah minta jaket tebal karena Saya tidak bawa, tapi dia bilang tidak punya dia malah nyuruh Saya beli sendiri. Pas tetangga Saya Beliin Baju buat Saya Dia bukanya senang tapi malah kesel marah dan cemburu.

Konien (過年) pertama Saya disini Kami jalan~jalan Ke Kaohsiung akan tetapi Dalam perjalanan mereka berantem dan pas waktunya makan siang istri majikan tidak mau turun untuk makan Sedangkan akong dia sudah kelaperan karena waktu Udah menunjukan pukul 12 lebih.
Akong sangat sayang pada menantunya, menantunya tidak mau turun makan dia pun tidak mau makan, akan tetapi akong sudah batuk~batuk dan keluar putih~putih seperti busa. Akong punya penyakit Wei Suan (Magg) Saya pun sudah laper banget Tapi mereka masih tetap berantem.
Saya bilang Sama mereka : akong sudah kelaperan akong pun punya penyakit,  Orang tua tidak boleh nahan laper apalagi sampai berjam~jam.
Akan tetapi istri majikan tetep tidak mau.
istri majikan itu tidak punya rasa kasihan sama sekali terhadap Mertuanya.
Sampai jam 2 lebih Kami sabar nahan lapar, mobil terus berjalan kami setia mendengarkan mereka berantem dalam Mobil.
Sampai mobil ke habisan bensin dan berhenti di pengisian bensin kebetulan disana ada yang jualan makanan hangat, dengan tidak pikir panjang Saya turun dan beli makanan sendiri, Saya makan di Mobil bersama akong karna istri majikan dia tidak Mau makan.
Aneh bin ajaib, mungkin mencium wanginya cibay dan yi wan yang Saya beli istri majikan dia lapar juga, ahirnya dia turun dan nyuruh Kami makan.
Dengan emosi Saya jawab Nggak usah makasih (不必了,謝謝)
Kenapa disaat Kami kelaperan Dia tidak Mau makan dan Setelah Kami makan Dia baru nyuruh turun makan,??

Sesampai dirumah Saya minta maaf pada istri majikan karena tadi siang sudah kasar, tapi istri majikan tidak mau memaafkan Saya, sampai dia membenci Saya dan tidak ngomong lagi sama Saya hampir 2thn lamanya.
Sekarang Saya hidup satu rumah Sama istri majikan bagaikan hidup dirumah harimau.
Dia begitu tidak suka pada Saya karena mungkin Saya lebih pintar dari dia. Saya bisa baca tulis mandarin, bahasa mandarin Saya lebih paseh dari Dia, dan mungkin karena Saya Cantik tinggi dan masih muda, dan Karen banyak tetangga~tetangga yang baik Sama Saya.

2thn lebih Saya disini datang pula seorang Biksu (88thn) Saya panggil dia Se phu (師父) dia orang nya baik tapi genit.
Dia banyak mengajari Saya harus bersyukur dan saling menyayangi dan menghormati semua manusia baik yang Cantik ganteng dan jelek, yang miskin dan Kaya dan yang tua maupun muda.
Satu ucapan beliau yang Saya yakini ketika beliau bertanya : ""Allah Tuhan mu , beliau siapa dan seperti apa?""
dia sendiri menjawab : ""Allah itu ya kamu sendiri. Jika hatimu bersih Maka kamu itu Allah, akan tetapI Jika hatimu jahat Maka itulah namanya Setan""

Kita sebagai manusia berbanyaklah berbuat baik dan saling tolong menolong. hidup di dunia ini hanya sementara, Janganlah membunuh sesama mahluk hidup Jika Dia tidak menyakiti Kita.

Alhamdulillah Selama hampir 9 thn ini Saya di Taiwan selalu solat dengan terbuka karena semua majikan~majikan Saya tidak pernah melarang Saya untuk beribadah, mereka malah menyuruh dan mengingatkan,

""Janganlah lupa akan Tuhan mu, sembahlah Dia turutin perintahnya dan Jauhi laranganya""

Semua majikan Saya selalu mengajari Saya itu, karena Alhamdulillah semua majikan yang Saya dapat itu pada panatik terhadap agama yang mereka anut.
Saya sangat bersyukur karena Allah SWT telah memberikan semua majikan yang baik hati dan sayang pada Saya.

Tahun ini Saya sudah memasuki tahun ke-9, tahun depan saya pun balik ke Tanah air.

Begitu banyak Ilmu dan pengalaman yang Saya dapat Selama di Taiwan dan pas Mau berangkat Ke Taiwan.
Di Taiwan Saya mendapatka pengalaman yang sangat berharga dengan bisa tau bagaimna Kita harus Xiau sun fumu (孝順父母). Banyak Saya lihat anak yang Sama sekali tidak peduli pada Ke Dua orang tua nya, menantu yang tidak peduli pada Mertua nya. Subhanallah... mari Kita jadikan ini belajaran Dalam hidup Kita agar Kita bisa menjadi anak yang sayang kepada ke dua orang tua dan jadi menantu yang sayang pula pada Mertua jangan hanya sayang pada anaknya.
Dan disini banyak Saya lihat juga anak~anak muda yang masih pengangguran tidak Mau bekerja dan masih menggantung hidup kepada orang tua dengan tidak peduli seperti apa kehidupan orang tua.
Janganlah seperti itu... Saya lebih Bangga menjadi seorang TKW yang hidupnya bersama Orang Jompo karena walaupun kerjaan Saya ngurus air kencing dan air besar Tapi Saya Bangga karena bisa bekerja sendiri, bisa membantu keluarga dan bisa membeli barang dengan hasil keringat sendiri (mandiri).
Dan jadilah orang yang berlapang dada jangan seperti istri majikan yang selalu menyimpan dendam dan benci kepada orang lain bahkan suaminya sendiri.
Yang namanya manusia tidak luput dari Salah karena manusia itu tidak sempurana. dan Kita sesama manusia harus saling memaafkan.
Banyak sekali Pelajaran yang Saya dapat dari 9 Thn Saya tinggal di Taiwan dengan 4 Majikan.

Umur 13thn lebih Saya berangkat Ke Taiwan karena rasa Kasihan kepada kedua orang tua dan rasa Sakit hati kepada tetangga yang selalu menghina. Dengan niat yang tulus dan Ihklas Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan, kemudahan, dan kelancaran Saya bekerja Ke Taiwan dan Sesampai di Taiwan pun Saya selalu mendapatkan pekerjaan yang ringan dan majikan yang baik.
Saya tidak malu jadi TKW karena TKW ini pekerjaan yang mulia Selain Saya dapat Ilmu yang banyak Saya pun bisa merubah nasib keluarga dan bisa membahagiakan keluarga dan Saya pun bisa menjadi bagian dari Salah satu DEVISA Negara.
Diumur yang masih kecil Saya selalu berjuang dan berusaha tegar agar bisa membuat orang tua Bangga dan Alhamdulillah niat yang tulu itu di kabulkan Tuhan.
Tidak sedikit anak~anak di Indonesia yang pengangguran yang malu bekerja sebagai TKW dan lebih memilih di rumah bergantung Hidup pada orang tua. Mereka tidak tau kalau pekerjaan seorang TKW itu adalah pekerjaan yang sangat mulia karena penghasilan yang Kami dapat ini 100% halal haSil kerja keras dari keringat sendiri.
Akan tetapi bukan cuma di Indonesia saja banyak pengangguran ternyata di Taiwan pun juga banyak.

Ayo kawan demi kemakmuran Bangsa dan Negara Kita tidak boleh bermalas~malasan, Kita harus bisa membakti pada Negara dan membanggakan Orang tua Kita.
Ayo kawan belajarlah mandiri Kasihan orang tua Kita yang sudah membesarkan Kita selama bertahun~tahun, mahluk hidup tidak selamanya hidup, mumpung masih ada kesempatan berkerja keraslah semangatlah demi membahagiakan kedua orang tua..

Jangan pernah takut untuk mencoba pengalaman baru apa Lagi takut tuk bekerja Ke Taiwan karena Taiwan ini begitu kecil disini Kita tidak sendiri banyak teman~teman seperjuangan Kita disini, disini niat Kita untuk Kerja cari nafkah buat keluarga di Desa. Bekerjalah dengan Benar finis kontrak 3thn, jangan menyalah gunakan kebaikan dan kesempatan yang t'lah diberikan oleh majikan maupun Agensi karena sekali saja Kita menyalah gunakan kebaikan orang maka Kita tidak akan mudah dipercaya lagi oleh orang lain.

Janganlah Kita membuat onar di Negri orang, ingat Tujuan Kita datang kesini untuk apa... Kita dari Jauh ninggalin keluarga yang Kita sayaang datang Ke Taiwan ini untuk bekerja cari nafkah bukan untuk mencari musuh atau membuat onar di Negri orang.
Ingat jagalah nama baik Negara Kita, tunjukan pada semua masyarakat Taiwan bahwa Kita Orang Indonesia Adalah Orang yang disiplin dan penuh tatakrama dan sopan santun.
Bawalah kebaikan Kita Ke sini tunjukan pada masyarakat Taiwan jangan sebaliknya malah membawa kejahatan dan keburukan.
Ingat apa pun yang Kita lakukan di Negri orang lain ini akan membawa nama Negara tercinta Kita Indonesia.
Satu Negara akan menjadi baik dan banyak disegani orang Jika penduduk Negara tersebut bisa bertakakrama dengan baik dan sopan. belajarlah menjadi seorang pahlawan Negara yang baik dan sopan agar bisa menjunjung tinggi nama baik Negara Kita Negara IndonesIa.

Kerja di Taiwan ini memang tidak seberat Kerja di Arab Saudi tapi tidak pula semua majikan di Taiwan ini baik. Semua tergantung orang dan tergantung Kita bersikap kepada orang lain khususnya majikan di rumah. Sayangilah akong ama mu seperti kalian menyayangi kedua orang tua mu atau anak mu. karena dengan Begitu orang lain pun bisa menghargai Kita Walau pun Kita hanya seorang pemvantu.
Dan anggaplah rumah majikan ini rumah Kita sendiri karena dengan pikiran seperti itu Kita tidak akan merasa jenuh dan rindu Kampung halaman.
Begitu banyak cara untuk menjadikan Kita merasa betah di Taiwan.

Contohlah kebaikan~kebaikan masyarakat Taiwan jangan menyontoh keburukan orang Taiwan karena Selain bisa merugikan diri sendiri juga dapat membawa nama jelek Negara Kita.

Sesama TKW dan TKI mau yang dari sesama indonesia ataupun dari Vietnam,Thailand dan Pilipin kita harus saling menghargai satu sama lain karena ingatlah tujuan kita semua disini Sama untuk  ""bekerja cari nafkah buat keluarga"".
Setelah finis kontrak Kita Sama~Sama bakal pulang kembali Ke Negara asal masing~masing. Janganlah ada keributan dan saling mengecilkan, karena Kita Sama~Sama pendatang dan hanya numpang bekerja di Negara orang.
Manfaatkan lah waktu 3 thn di Taiwan ini dengan baik karena tidak selamanya kita mau jadi pembantu dirumah orang.

Taiwan Negara yang disiplin, rapih, bersih dan indah serta orang nya juga ramah~ramah dan Negara yang serba gampang (gampanh Dalam cari makan, gampang Dalam kirim~kirim barang, DLL)
台灣真的好地方


                                                                27 Mei 2015


Penulis :
                 Lezca Supandi